Minggu, 26 Januari 2014

Bersahabat Dengan Masalah




Setiap orang pasti pernah mengalami yang namanya “masalah”. Setiap orang punya kadar masalah mereka masing-masing. Banyak orang yang mengalami musibah dan masalah yang begitu besar namun mereka merasa tidak kesulitan menghadapinya. Tidak sedikit juga mereka yang hanya mengalami masalah sepele namun merasa dunianya hancur berkeping-keping *lebay.
 Tidak ada ukuran yang menyatakan tinggi rendahnya tingkat masalah yang dialami. Yang mengakibatkan masalah menjadi sulit atau mudah berawal dari diri kita sendiri. Jika kita menganggap masalah itu besar, maka akan jadi sulit. Jika kita menganggap masalah itu hanya hal kecil, kita akan
merasa mudah.
Memang mudah mengatakan, “nggak usah dianggap sulit”. Saya sendiri sering merasa kesal saat saya bercerita tentang masalah yang saya hadapi, sedangkan orang yang mendengarkan cerita saya hanya mengatakan kalimat di atas. Mengapa mereka tidak mengerti apa yang saya rasakan. Tapi ketika dipikir dengan kepala dingin, sebenarnya mereka tidak salah. Mereka punya masalah mereka sendiri yang perlu mereka selesaikan, dan saya pun tidak bisa merasakan apa yang mereka rasakan. Saya bukan mereka begitu pula sebaliknya.
Dalam beberapa masalah, kita juga perlu untuk membagi masalah itu dengan orang-orang yang kita percayai. Kita tidak bisa hanya memikirkan masalah itu sendiri. Kita adalah makhluk sosial. Dalam keadaan stress akibat masalah yang menimpa kita, seringkali kita tak dapat berpikir jernih sehingga masalah kita bukannya selesai malah semakin besar. Dengan kita membagi pada orang lain, mereka mungkin punya solusi yang lebih baik untuk kita. Dengan begitu, beban yang ada sedikit berkurang. Namun, masalah tidak akan selesai jika kita tidak berusaha untuk menyelesaikannya, seberapapun orang lain peduli dan memberi solusi pada kita.
Jangan menghindari masalah yang datang atau anda akan jadi seorang pecundang yang hobi lari dari kenyataan. Hadapilah! Walaupun pada akhirnya tidak sesuai rencana, setidaknya kita telah berusaha. Tidak ada hidup yang sempurna tanpa masalah. Syukurilah! Karena dengan adanya masalah, kita bisa memperbaiki diri menjadi lebih baik dan belajar untuk menjadi lebih dewasa.
Hanya seorang pengecut yang mengharapkan hidup yang sempurna

Tidak ada komentar:

Posting Komentar